Apakah Diabetes Bisa Sembuh atau Tidak? Begini Penjelasannya!

Ditulis oleh : Theofilus Richard
Ditinjau oleh : dr. Icha Leandra Wichita
dr. Kaka Renaldi, Sp.PD-KGEHDokter Spesialis Penyakit Dalam
Konsultasi dengan Dokter
Ilustrasi tes diabetes (sumber: Freepik.com/xb100)

Ilustrasi tes diabetes (sumber: Freepik.com/xb100)

Selasa, 22 Agustus 2023

Banyak orang mempertanyakan apakah diabetes bisa sembuh atau tidak. Mengingat komplikasi diabetes bisa berujung pada komplikasi yang parah, tentu wajar jika banyak orang ingin memiliki harapan sembuh ketika kadar gula darahnya melebihi ambang batas.


Secara umum, kita bisa dinyatakan sebagai penderita diabetes jika kadar gula darah normalnya lebih dari 200 mg/dL dan kadar gula darah  puasanya lebih dari 125 mg/dL.


Jika dibiarkan begitu saja, diabetes bisa berbahaya dan menimbulkan komplikasi. Beberapa penyakit yang mungkin saja kita alami ketika kadar gula darah dalam tubuh berlebih adalah:

  • jantung dan stroke,

  • gagal ginjal,

  • disfungsi seksual,

  • gangguan kesehatan mata,

  • kerusakan saraf, dan lain-lain.

Pasti mengerikan, 'kan?


Lantas, apakah diabetes bisa sembuh jika kita mengendalikan kadar gula darah? Yuk, cari tahu jawabannya di bawah ini!

Apakah Diabetes Bisa Sembuh?

Ketika didiagnosis diabetes, mungkin kita akan langsung berpikir untuk segera mencari obat atau setidaknya cara untuk menurunkan kadar gula darah. Iya, 'kan?


Namun sayangnya, sampai saat ini, belum ada obat yang dapat menyembuhkan diabetes. Begitu pula dengan perubahan gaya hidup yang sehat, tidak dapat menyembuhkannya.


Jadi, kesimpulannya, penyakit diabetes tidak dapat disembuhkan secara total. Hal ini berlaku untuk penderita diabetes tipe-1 dan diabetes tipe-2.


Namun, bukan berarti dunia telah berakhir ketika kita didiagnosis menderita diabetes, ya!


Supaya dapat menjalani hidup lebih baik dan berkualitas, kita masih bisa mengendalikan kadar gula darah, kok! Tujuannya, agar kita tidak mengalami komplikasi yang parah.


Sebelum mengetahui cara mengendalikan kadar gula darah, kita harus memahami terlebih dulu kondisi kedua jenis diabetes ini.

Perbedaan Kondisi Diabetes

1. Diabetes Tipe-1

Penyakit diabetes tipe-1 bisa dibilang sebagai salah satu penyakit autoimun. Penyebabnya pun tidak diketahui.


Diabetes tipe-1 terjadi ketika sistem imun yang seharusnya melawan bakteri dan virus, malah mengacaukan produksi insulin di dalam pankreas.


Hormon insulin sangat penting bagi tubuh untuk mengendalikan kadar gula dalam darah dan mengelola glukosa agar dapat digunakan sebagai energi.


Supaya bisa hidup normal, biasanya penderita diabetes tipe-1 diharuskan menyuntikkan insulin ke dalam tubuhnya.


2. Diabetes Tipe-2

Ini merupakan tipe diabetes yang paling sering dialami banyak orang. Diabetes tipe-2 adalah kondisi saat tubuh tidak dapat mengendalikan gula darah, termasuk mengubahnya menjadi energi.


Diabetes tipe-2 biasanya disebabkan lemak dan liver menjadi resisten terhadap insulin sehingga insulin tidak dapat mengelola gula secara normal. Selain itu, bisa juga dikarenakan pankreas tidak memproduksi insulin yang cukup untuk mengelola gula darah.


Nah, pemicu diabetes tipe-2, biasanya berawal dari gaya hidup tidak sehat dan pola makan yang buruk. Jadi, hati-hati ya, Sobat Altea!

Mengendalikan Diabetes

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, diabetes adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Hal yang bisa kita lakukan adalah mengendalikan kadar gula darah agar di masa mendatang, penyakit tersebut tidak menjadi komplikasi yang parah.


Tanpa adanya pengendalian kadar gula darah, kita bisa mengalami berbagai komplikasi parah.


Secara umum, menurut berbagai penelitian, dua faktor penting yang menyebabkan diabetes tidak terkendali adalah obesitas dan kurangnya aktivitas fisik atau olahraga.


Makanya, sangat penting untuk penderita diabetes mengubah gaya hidup demi menjaga kadar gula darah. Gaya hidup tersebut mencakup pola makan dan olahraga.

1. Pola Makan Sehat secara Umum

Menurut Journal of Education and Health Promotion, Anda dapat menerapkan pola konsumsi yang sehat seperti berikut ini:


  • Menghindari makanan dan minuman mengandung gula buatan, semisal soda, permen, boba, dan lain-lain. Makanan dan minuman ini bisa memicu lonjakan gula darah yang tinggi

  • Menghindari makanan yang mengandung lemak hewani, semisal mentega, lemak babi, kuning telur, dan lain-lain

  • Mengurangi konsumsi garam

  • Membatasi asupan daging, baik daging sapi, ikan, dan ayam

  • Berhenti merokok

  • Perbanyak mengonsumsi air mineral, sayur-sayuran hijau, tomat, bawang putih, mentimun, terong, paprika, salad tanpa krim, dan lain-lain

  • Boleh mengonsumsi teh, kopi, atau minuman lain yang mengandung kalori rendah atau tanpa kalori sama sekali

  • Untuk yang sedang sakit dan tidak bisa makan makanan padat, bisa mengonsumsi buah pepaya, kacang kedelai, kustar, dan lain-lain

  • Untuk yang menjalani terapi insulin, harus mendapat asupan tiga kali makan berat ditambah kudapan sehat di antara jadwal makan berat. Contoh kudapan: buah-buahan, biskuit, salad, dan lain-lain

  • Lebih baik makan porsi kecil tetapi intensitas banyak daripada makan besar satu atau dua kali saja

2. Aktivitas Fisik

Menurut penelitian Diabetes Care, untuk mengendalikan kadar gula darah, penderita diabetes harus berolahraga setidaknya 150 menit per minggu. Intensitasnya bisa disesuaikan dengan kemampuan Anda, bisa dari sedang hingga berat.


Jenis olahraga yang dianjurkan adalah olahraga aerobik, semisal:


  • jalan sehat,

  • menari,

  • senam aerobik,

  • berenang,

  • bersepeda, serta

  • olahraga permainan (sepakbola, basket, dan lain-lain)


Baca Juga: Seperti Ini Perbedaan Prediabetes dan Diabetes


***


Itulah jawaban dari pertanyaan, "apakah diabetes bisa sembuh atau tidak".


Jika Anda mengalami diabetes dan ingin mengonsultasikan kondisi kesehatan, video call dokter di AlteaCare saja!


Yuk, unduh aplikasi AlteaCare dan segera buat janji dengan dokter andalan!


Sumber:


  • Mayo Clinic. Diakses pada November 2022. Diabetes

  • Web MD. Diakses pada November 2022. Is There a Diabetes Cure?

  • Mayo Clinic. Diakses pada November 2022. Type 2 diabetes

  • Mohammad Asif. (2014). The prevention and control the type-2 diabetes by changing lifestyle and dietary patterns. Journal of Education and Health Promotion, 3: 1

  • Sheri R. Colberg, PHD, FACSM, et al. (2010). Exercise and Type 2 Diabetes. Diabetes Care, 33(12): e147–e167



















0 Disukai
0 Komentar